Minggu, 12 November 2017

Adat Dan Budaya Papua

Sejuta Langkah Kita - Adat Dan Budaya Papua - Papua tidak hanya Terkenal Dengan Keindahannya dan makanan Khasnya saja, tetapi Papua Juga memiliki Seni adat dan budaya Yang begitu sangat Menarik Bagi Wisatawan dalam mau pun Luar..kali ini Mimin akan Memberitahukan Kepada kalian semua apa Saja adat dan budaya papua..Simak Sama - sama Ya..


1 . Rumah Adat Papua


Nama rumah asli Papua adalah Honai yaitu rumah khas asli Papua yang dihuni oleh Suku Dani. Bahan untuk membuat rumah Honai dari kayu dengan dan atapnya berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang. Rumah tradisional Honai mempunyai pintu yang kecil dan tidak berjendela.

Umumnya rumah Honai terdiri dari 2 lantai yang terdiri dari lantai pertama untuk tempat tidur sedangkan lantai kedua digunakan sebagai tempat untuk bersantai, makan, serta untuk mengerjakan kerajinan tangan. Karena dibangun 2 lantai, Honai memiliki tinggi kurang lebih 2,5 meter. Pada bagian tengah rumah disiapkan tempat untuk membuat api unggun untuk menghangatkan diri. Rumah Honai terbagi dalam tiga tipe, yaitu untuk kaum laki-laki (disebut Honai), wanita (disebut Ebei), dan kandang babi (disebut Wamai).

2. Alat Musik Tradisional Papua


Salah satu alat musik yang paling terkenal dari kawasan Indonesia Timur adalah Tifa. Secara khusus dapat dikatakan bahwa Tifa adalah alat musik yang berasal dari maluku dan papua, bentuknya mirip gendang dan cara memainkannya adalah dengan dipukul. 

Bahannya terbuat dari sebatang kayu yang isinya dikosongkan dan pada salah satu sisi ujungnya ditutup menggunakan kulit rusa yang telah dikeringkan agar dapat menghasilkan suara yang bagus dan indah. Biasanya Tifa diperindah dengan berbagai model ukiran sesuai dengan ciri khas setiap suku di maluku dan papua. Kapan Tifa dimainkan.

Disamping sebagai pelengkap dari permainan istrumen musik tradisional, Tifa juga selalu dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional, seperti Tarian perang, Tarian tradisional asmat,dan Tarian gatsi. Tarian tersebut biasanya digunakan pada acara-acara tertentu seperti upacara-upacara adat maupun acara-acara penting lainnya.

3. Tarian Tradisional Daerah Papua


Masyarakat pantai memiliki berbagai macam budaya tari-tarian yang biasa mereka sebut dengan Yosim Pancar (YOSPAN), yang didalamnya terdapat berbagai macam bentuk gerak seperti: (tari Gale-gale, tari Balada, tari Cendrawasih, tari Pacul Tiga, tari Seka, Tari Sajojo).

Tarian yang biasa dibawakan oleh masyarakat pantai maupun masyarakat pegunungan pada intinya dimainkan atau diperankan dalam berbagai kesmpatan yang sama seperti: dalam penyambutan tamu terhormat, dalam penyambutan para turis asing dan yang paling sering dimainkan adalah dalam upacara adat. khususnya tarian panah biasanya dimainkan atau dibawakan oleh masyarakat pegunungan dalam acara pesta bakar batu atau yang biasa disebut dengan barapen oleh masyarakat pantai.

tarian ini dibawakan oleh para pemuda yang gagah perkasa dan berani. Dengan budaya tarian Yospan maupun budaya tarian Panah yang unik, kaya dan indah tersebut para orangtua sejak dahulu berharap budaya yang telah mereka wariskan kepada generasi berikut tidak luntur, tidak tenggelam dan tidak terkubur oleh berbagai perkembangan zaman yang kian hari kian bertambah maju. para pendahulu yaitu para orangtua berharap juga budaya tarian-tarian yang telah mereka ciptakan dengan berbagai gelombang kesulitan, kesusahan dan keresahan tidak secepat dilupakan oleh generasi berikutnya.

mereka juga berharap dengan tidak adanya budaya Papua yang kaya tersebut semakin maju, semakin dikenal baik oleh orang dikalangan dalam negeri sendiri maupun dikenal dikalangan luar negeri dan juga semakin berkembang kearah yang lebih baik yang intinya dapat tetap mengangkat derajat, martabat, dan harkat orang Papua.

4. Pakaian Adat Tradisional Papua


Pakaian adat pria dan wanita di Papua secara fisik mungkin anda akan berkesimpulan bahwa pakaian tersebut hampir sama bentuknya. Mereka memakai baju dan penutup badan bagian bawah dengan model yang sama. Mereka juga sama-sama memakai hiasan-hiasan yang sama, seperti hiasan kepala berupa burung cendrawasih, gelang, kalung, dan ikat pinggang dari manik-manik, serta rumbai-rumbai pada pergelangan kaki. Bentuk pakaian yang terlukis di sini merupakan ciptaan baru. Biasannya tak lupa dengan tombak/panah dan perisai yang dipegang mempelai laki-laki menambah kesan adat Papua.

Budaya Papua Seni Kebudayaan Tradisional Daerah Papua Indonesia 


Provinsi Papua yang terletak di ujung timur negara Indonesia memiliki banyak kebudayaan yang unik dan menarik. Yuk, kita kenal kebudayaan Papua sebagai salah satu kekayaan budaya indonesia seperti alat musik tradisionalnya, Tarian Tradisional dan kesenian lainnya yang terdapat di Papua.

Karya Seni Budaya Papua Terancam Punah Kata Papua berasal dari bahasa melayu yang berarti rambut keriting, sebuah gambaran yang mengacu pada penampilan fisik suku-suku. Beragam karya seni budaya asli masyarakat Papua belakangan ini mulai terancam punah. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan pada suatu saat nanti seni budaya masyarakat Papua itu hilang begitu saja karena tidak adanya regenerasi.

Kekhawatiran itu bisa menjadi kenyataan karena hingga saat ini terkesan tidak adanya perhatian pemerintah untuk memberikan perlindungan hukum. Di sisi lain, Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Papua belum mengatur usaha perlindungan karya-karya seni dan budaya masyarakat Papua. Pengawas Kebudayaan dan Kesenian Papua, Fhilip Ramandey, di Biak, kepada kantor berita Antara, mengharapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua bersama DPR Papua segera mengesahkan Peraturan Perlindungan Karya Seni Budaya Papua dan Perdasus sebagai bentuk proteksi dalam menjaga keaslian budaya Papua.

"Ketika Belanda menguasai Biak, telah ada pengakuan perlindungan budaya asli Papua. Tapi, sekarang tidak ada peraturan daerah yang melindungi karya seni di Papua," kata Ramandey menanggapi pembentukan Perdasus dan Peraturan Perlindungan Budaya Asli Papua (Perdasi). Ia mengatakan, pembentukan Perdasus dan Perdasi Papua untuk perlindungan karya seniman di Papua sangat mendesak disahkan oleh pihak pemerintah dan DPR Papua.

"Jangan sampai terjadi negara lain mengklaim seni budaya masyarakat Papua, baru kita pusing memikirkan usaha perlindungan karya seni dan budaya masyarakat Papua. Saat ini banyak karya seni dan budaya Papua mengalir ke negara-negara asing seperti Australia, Papua Nugini, serta Selandia Baru," kata Ramandey. Penyiapan Perdasus dan Perdasi Perlindungan Budaya Asli Papua, menurut Ramandey, merupakan upaya masyarakat Papua dalam menjaga keaslian budaya Papua.

Ada beberapa budaya asli Papua yang mengalami pergeseran. Contohnya, menurut Ramandey, di Genyem Kabupaten Jayapura, warga asli Papua telah mengubah pola makan papeda dengan tahu.  Bahkan, ketika digelar Festival Danau Sentani di Jayapura, kelihatan pelaku kesenian dan gelar budaya warga Papua adalah orang-orang tua yang sudah uzur usianya.

"Itu memprihatinkan karena membuktikan tidak adanya regenerasi. Kenyataan itu bisa membahayakan kalau anak-anak muda Papua sekarang juga tidak diperkenalkan dengan beragam bentuk seni dan budaya Papua," ujar beberapa pakar seni budaya Papua yang dihubungi Suara Karya di Jayapura. Pakar budaya itu juga membenarkan, kebiasaan lama warga Papua kini berangsur hilang, yakni makan papeda dengan ikan gabus. Dulu, warga Papua tidak mau makan papeda kalau bukan dengan kuah ikan gabus. Tapi, sekarang mereka memilih makan papeda dengan sayur tahu.

Perubahan budaya Papua lainnya, menurut Ramandey, patung lukisan yang dijual di kawasan sentra Pasar Hamadi yang dulu dihasilkan masyarakat Sentani, Kabupaten Jayapura, kini telah dapat dibuat perajin patung dari Makassar. Juga tifa genderang khas Biak, pada awalnya dibuat dua tempat tabuhnya. Tetapi, saat ini tinggal satu tempat.

"Karya seni asli Papua jika tidak dilindungi dari sekarang, pada beberapa tahun ke depan akan musnah serta tidak dikenali lagi generasi muda Papua, Karena itu, Perdasus dan Perdasi Papua sangat tepat menjaga keaslian budaya Papua," kata Ramandey. Menanggapi ajang Festival Seni Papua di Kabupaten Biak Numfor, Ramandey mengatakan, karena ajang kreasi seni merupakan pesta rakyat di tanah Papua, maka kegiatan itu perlu dipublikasikan. "Rakyat selalu menggelar pesta, tetapi masyarakat Papua sendiri tidak begitu banyak menghadiri pesta seni budaya asli Papua di Kabupaten Biak Numfor," ujar Ramandey.

~ TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG ~
~ DI ~
~ SEJUTA LANGKAH KITA ~

9 Makanan Khas Papua

Tags
Sejuta Langkah Kita - 9 Makanan Khas Papua, pulau di bagian timur Indonesia ini memiliki daya tarik sendiri, keeksotisan budaya dan pemandangannya pun tak kalah dari spot wisata lain. Sama halnya dari sisi kuliner, ternyata banyak banget makanan khas Papua yang jarang kita ketahui selama ini, namun punya cita rasa yang super enak. Coba saja intip list Shopback kali ini, jangan ngaku cinta Indonesia kalau belum cobain semua makanan ini!

1. Kue Lontar


Yang paling dikenal orang sebagai salah satu kuliner khas Papua yaitu kue lontar. Jangan heran kalau bentuknya mirip dengan pie susu atau cheesetart yang lagi hits sekarang ini. Papua sudah lebih dulu membuat kreasi bentuk seperti ini dengan olahan susu dan gula.

2. Ikan Bakar Manokwari


Namanya saja sudah Ikan Bakar Manokawari, tentu makanan khas Manokwari, Papua ini wajib kamu coba langsung sensasinya. Menu ini biasa ditemukan di warung-warung atau rumah makan pinggir jalan, di mana cita rasa ikan tongkol diberi sambal khas Papua yang pedas. Dimakan bareng nasi putih hangat pasti enak, nih!

3. Ikan Bungkus


Wah kalau kamu sudah menyantap ikan bungkus khas Papua, pasti ketagihan! Ikan ini disajikan dengan bumbu teramat kaya akan rempahnya, sehingga terasa begitu wangi dan nikmat. Proses pembuatannya pun cukup lama karena dibakar di atas api kecil agar semua bumbu meresap ke dalam daging.

4. Sagu Lempeng


Sagu Lempeng merupakan kue yang sangat umum ditemukan di daratan Papua, bahkan dapat kamu cari di setiap sisi kota. Warga sekitar biasa menikmati ini bersama secangkir teh atau kopi hangat sambil bersantai di sore hari. Tapi jangan kaget ya jika gigitan pertamamu terasa sangat keras, karena inilah yang menjadi ciri khas Sagu Lempeng!

5. Udang Selingkuh


Siapa bilang cuma manusia yang bisa selingkuh, ternyata udang juga bisa! Di Papua Barat, udang dengan bentuk besar seperti kepiting ini dimasak hingga dinamakan Udang Selingkuh. Hal ini karena bentuk capitnya yang menyerupai kepiting, sehingga disebut seakan selingkuh dari identitasnya. Menarik buat dicoba, nih!

6. KUE BAGEA


Makanan yang berasal dari Papua mayoritas dibuat dari bahan dasar sagu, tak terkecuali dengan kue bagea. Kue bagea sendiri merupakan kue yang berasal dari Ternate, Papua. Kue ini juga mempunyai tekstur yang sama dengan sagu lempeng, yakni sedikit keras. Kue ini mempunyai cita rasa nikmat yang dihasilkan dari paduan tepung sagu dan kenari. Sebenarnya butiran kenari yang membuat kue bagea terasa lebih nikmat dan bisa bikin setiap orang ketagihan saat mengunyahnya.

Kue bagea sendiri mempunyai bentuk seperti batang pohon yang dipotong-potong. Warnanya putih kekuningan karena dicampur dengan kenari. Kue khas Papua yang satu ini sekarang bukan hanya dikemas dengan daun kering, tetapi juga menggunakan kertas karton cantik sehingga bisa dibawa sebagai oleh-oleh untuk para wisatawan yang berkunjung ke Papua. Kue bagea sangat cocok apabila disantap bersama secangkir kopi atau teh hangat.

7. COLO-COLO


Makanan khas Papua terakhir yang harus kamu ketahui dan coba adalah colo-colo. Colo-colo adalah kuliner berbentuk sambal yang mempunyai rasa pedas yang luar biasa. Sambal colo-colo di Papua biasanya dibuat untuk menemani santap menu makan besar di siang dan malam hari. Rasa yang dimiliki oleh sambal colo-colo sangat digemari oleh semua warga yang menetap di Papua. Jika kamu sedang menetap untuk beberapa hari di Papua, jangan lupa untuk menjajal sambal khas Papua ini.

Sambal colo-colo sangat nikmat jika disantap bersama tumis kangkung bunga pepaya, udang asam manis, ikan masak kuah kuning, dan olahan seafood lainnya. Selain cita rasa pedas yang menggigit, sambal colo-colo juga terasa sedikit asam yang memberikan sensasi menyegarkan. Rasa asam yang berasal dari jeruk nipis akan membantu menetralisir rasa pedas yang dihasilkan oleh cabai. Sekadar informasi, sambal colo-colo ini sebenarnya adalah makanan asli dari Ambon dan Manado, tapi saat ini penyebarannya telah merebak hampir ke seluruh dataran Papua.

8. SATE ULAT SAGU


Kuliner ekstrim dari Papua yang terkenal menantang di mata setiap wisatawan adalah sate ulat sagu. Orang Papua biasa menyebut panganan ini dengan nama “Koo”. Ulat sagu bagi masyarakat Indonesia pada umumnya mungkin dianggap sebagai hewan yang menjijikan, tapi tidak dengan warga pribumi Bumi Cendrawasih. Ulat sagu sendiri diyakini oleh masyarakat Papua sebagai santapan yang bisa menambahkan energi dengan kadar kolesterol yang rendah.

Ulat sagu di Papua mudah sekali untuk ditemukan, baik di hutan maupun di pasar-pasar yang merupakan hasil buruan penjualnya. Kalau kamu berani menjajal kuliner unik satu ini, kamu perlu tahu bagaimana cita rasa darinya. Sate ulat sagu mempunyai rasa manis dan asin. Tekstur dari sate ulat sagu keras di luar dan lunak di dalam. Pada bagian daging ulat tersimpan protein yang cukup tinggi. Selain protein, ada juga kandungan lain pada tubuh ulat sagu yakni asam aspartat, asam glutamat, tirosin, lisin, dan methionin.

9. AUNU SENEBRE


Aunu senebre adalah makanan khas Papua yang terkenal dan begitu khas dengan kuliner dari dataran timur Indonesia. Makanan yang mudah ditemukan di Papua ini mempunyai tampilan yang begitu tradisional sehingga siapa pun yang menyantapnya akan merasakan sensasi istimewa karena makanan satu ini memang hanya terdapat di Papua.

Aunu senebre sendiri merupakan panganan sederhana yang dibuat dari olahan ikan teri dan nasi yang digoreng. Setelah digoreng, ikan teri dan nasi dicampurkan dengan irisan daun talas dan parutan kelapa. Campuran bahan-bahan pembuat aunu senebre yang telah menyatu tadi diolah lebih lanjut dengan cara dikukus. Setelah matang, aunu senebre bisa langsung disantap bersama sepiring papeda atau umbi-umbian. Tekstur yang dimiliki oleh aunu senebre tidak kering dan rasanya enak.

~ TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG ~
~ DI ~
~ SEJUTA LANGKAH KITA ~

10 Tempat Wisata Papua Terbaik

Sejuta Langkah Kita - 10 Tempat Wisata Papua Terbaik - Jika Anda berpikir Indonesia tak lebih menarik dari negara-negara di Eropa sana, cobalah berkunjung ke tanah Papua. Pulau paling timur Indonesia ini memiliki segala keindahan alam yang tak habis Anda jelajahi. Daratan dan alam bawah lautnya menjadi surga tersendiri bagi para penggemar wisata alam. Tak hanya alamnya yang kaya, Papua juga menyimpan kearifan budaya lokal yang masih bertahan di zaman serba modern ini. Menjelajahi Papua tentunya akan menjadi sebuah pengalaman menarik yang bisa Anda ceritakan ke keluarga dan teman.

Kunjungi Papua, jelalajahi kekayaan negeri sendiri. Jika masih bingung harus ke mana selama di sana nantinya, berikut rangkuman 10 tempat wisata di Papua yang wajib dikunjungi:

1. Taman Nasional Teluk Cenderawasih


Taman nasional dengan luas 1.453.500 hektar ini hampir 90% berupa perairan. Tak mengherankan jika Taman Nasioanal Teluk Cenderawasih menjadi kawasan konservasi laut terbesar dan terluas di Indonesia. Di sini, terdapat 196 jenis moluska dan 209 jenis ikan yang bisa Anda saksikan di alam bawah lautnya. Tak jarang kura-kura, penyu, hiu dan lumba-lumba juga ikut menemani Anda saat menyelam.

Taman Nasional Teluk Cenderawasih diresmikan pada tahun 1993 oleh Kementerian Kehutanan. Selain menikmati alam bawah lautnya, Anda juga bisa menjelajahi pulau-pulaunya. Pulau Mioswaar, salah satu pulau di tempat wisata di Papua ini, memiliki gua dengan sumber air panas dengan kandungan belerang yang layak Anda kunjungi. Selain Pulau Mioswaar, masih ada Pulau Yoop, Pulau Numfor, Pulau Nusrowi dan pulau-pulau lainnya yang tak boleh Anda lewatkan.

Tempat wisata ini secara administratif berada di dua kabupaten yaitu Wondama dan Nabire. Taman nasional ini juga menjadi pusat penelitian hiu paus atau whale shark yang dilakukan oleh pemerintah bekerjasama dengan LSM dalam dan luar negeri.

2. Raja Ampat


Siapa tak mengenal Raja Ampat? Salah satu tempat wisata di Papua ini keindahannya menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara. Kawasan Raja Ampat ini terdiri dari empat pulau besar yaitu Waigeo, Misool, Salawati, Batanta dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Raja Ampat memiliki biota laut yang beragam. Menurut laporan dari The Nature Conservancy, sebanyak 75% spesies laut dunia ditemukan di perairan Raja Ampat. Selama menyelam, Anda akan ditemani sekitar 1.511 jenis ikan dan juga penyu laut. Mengasyikan, ya? Meskipun Anda bebas menyelam kapan saja sepanjang tahun di sini, namun waktu terbaiknya adalah pada bulan Oktober dan November. Pada bulan-bulan ini, cuaca sedang bagus dan air sangat jernih sehingga jarak pandang saat menyelam sangat ideal.

Jika tak ingin menyelam, Anda masih bisa menikmati keindahan Raja Ampat dengan melakukan trekking di pulau-pulaunya. Takut tersesat? Tenang. Anda bisa menggunakan jasa pemandu di sini. Pemandu di tempat wisata ini adalah warga setempat yang sehari-harinya berprofesi sebagai nelayan. Jangan lupa membawa buah pinang atau permen untuk diberikan pada warga setempat. Buah pinang dan permen dianggap sebagai tanda persahabatan dan akan membuat Anda lebih akrab dengan mereka.

Di sini, ada banyak suvenir yang bisa Anda beli sebagai oleh-oleh mulai dari patung suku Asmat sampai alat musik dan kain tradisional.

3. Danau Sentani


Danau dengan luas 9.360 hektar ini merupakan danau terbesar di Papua. Terletak sekitar 50 km dari pusat kota Jayapura, Danau Sentani menawarkan keindahan luar biasa. Sedikitnya ada 21 pulau yang menghiasi danau dengan ketinggian 75 meter di atas permukaan laut ini.

Ada banyak kegiatan yang bisa Anda lakukan di sini mulai dari berenang, memancing, menyantap kuliner di sekitar danau sampai menyewa perahu untuk berkeliling danau. Selain itu, ada 24 desa di sekitar tempat wisata ini yang bisa Anda kunjungi dan berinteraksi langsung dengan warganya. Pemandangan deretan rumah panggung dengan jaring ikan menjadi hal yang wajar Anda saksikan di sini.

Yang menarik adalah adanya acara tahunan yaitu Festival Danau Sentani yang biasa diselenggarakan pada pertengahan bulan Juni. Saat festival berlangsung, tempat wisata di Papua ini akan penuh disesaki wisatawan yang ingin menyaksikan berbagai pertunjukan seni dan budaya setempat. Selain menikmati pertunjukan selama festival, Anda juga bisa memuaskan lidah dan perut dengan kuliner khas Papua yang banyak disajikan di sini.

4. Danau Paniai


Danau Paniai tak kalah menarik dari Danau Sentani. Danau ini bahkan disebut sebagai danau terindah pada Konferensi Danau Se-Dunia di India pada tanggal 30 November 2007 yang diikuti 157 negara. Danau ini berada di ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut dengan luas 14.500 hektar. Saat senja, pemandangan di tempat wisata ini sangat cantik. Anda bisa melihat siluet tebing-tebing, burung-burung berterbangan di atas danau ditambah perahu nelayan setempat yang mulai merapat pulang.

Di sini, Anda bisa memancing bersama perempuan-perempuan suku Mee dan Moni yang biasa dipanggil ‘mama’. Danau Paniai merupakan salah satu penghasil ikan air tawar terbesar di Papua, banyak ikan yang Anda temukan di sini seperti ikan mas, ikan nila dan ikan mujair.

Fasilitas yang disediakan di tempat wisata di Papua ini cukup lengkap mulai dari pos jaga, pemandu, sewa perahu dan alat pancing, sampai warung makan di sekitar danau. Jika ingin menikmati keindahan Danau Paniai lebih lama, Anda bisa menginap di rumah warga.

5. Lembah Baliem


Lembah Baliem merupakan tempat tinggal suku Dani, Yali dan Lani yang terletak di sekitar Pegunungan Jayawijaya. Berada di ketinggian 1.600 meter di atas laut membuat suhu di tempat ini bisa mencapai 10-15 derajat Celcius pada malam hari. Di sini, Anda bisa melihat dan berinteraksi langsung dengan suku asli yang masih memakai koteka bagi pria dan rok rumbai bagi perempuannya.

Pada bulan Agustus, Lembah Baliem menjadi tempat wisata di Papua yang menarik banyak perhatian wisatawan. Selama tiga hari diselenggarakan acara tahunan yaitu Festival Lembah Baliem. Festival ini sebenarnya merupakan cara pemerintah untuk menghapuskan perang antar suku yang sering terjadi di sini. Perang antar suku telah dilarang, sebagai gantinya diadakan festival ini yang mengubah perang tersebut menjadi pertunjukan seni dan budaya untuk mengundang wisatawan.

Dalam perang di festival ini, ada skenario yang dijalankan. Biasanya perang akan diawali dengan penculikan perempuan salah satu suku atau pencurian babi yang menjadi hewan ternak di sini. Selanjutnya, perang akan berlangsung dengan diawali tarian suku dan diiringi musik tradisional. Selain perang, ada juga lomba karapan babi antar desa dan pesta babi bakar. Anda juga bisa membeli kerajinan tangan hasil karya suku setempat.

6. Desa Wisata Sauwandarek


Jika di Lembah Baliem Anda bisa berinteraksi dengan suku yang tinggal di pegunungan, di Desa Sauwandarek Anda bisa bertemu langsung dengan suku asli yang hidup di pesisir. Desa Sauwandarek masih berada di kawasan Kabupaten Raja Ampat, tepatnya di Meos Mansar. Di sini, Anda bisa melihat rumah tradisional yang terbuat dari kayu dan beratapkan jerami.

Tempat wisata budaya ini hanya ditempati sekitar 46 kepala keluarga. Perempuan-perempuan di sini biasa membuat topi dan tas dari daun pandan laut. Jika menyukai hasil karya mereka ini, Anda bisa membelinya langsung di tempat.

Di sini, Anda bisa menyelam dan snorkeling. Selain itu, Anda juga bisa trekking ke telaga unik yang ada di desa ini. Namanya Telaga Yenauwyau, dikatakan unik karena air di telaga ini air asin, bukan air tawar seperti kebanyakan air di telaga lain. Menurut warga sekitar, di telaga ini ada penyu putih yang jika Anda melihatnya maka Anda akan mendapatkan keberuntungan.

7. Pantai Bosnik


Siapkan kamera Anda karena keindahan pantai ini bisa membuat Anda tak berhenti mengambil gambarnya. Pantai Bosnik yang berada 15 km dari pusat kota Biak ini memiliki hamparan pasir luas dengan air jernih kebiruan dan deretan pohon kelapa yang menjadikannya sebagai pemandangan sempurna untuk diabadikan dalam kamera Anda.

Tempat wisata di Papua ini cocok sekali untuk bersantai bersama keluarga. Dengan membayar 10.000 Rupiah saja, Anda sudah bisa menikmati keindahan pantai yang terletak di Desa Woniki ini. Selain bermain voli pantai di pasirnya yang landai, Anda juga bisa menyewa saung dengan harga 50.000 Rupiah dan menikmati es kelapa muda segar juga kuliner setempat.

8. Pantai Amai


Pantai Amai adalah tempat wisata yang tepat bagi Anda yang menginginkan ketenangan. Pantai ini memang relatif sepi, namun bukan berarti tak menarik. Di ujung pantai, ada muara sungai yang membuat air asin dan air tawar bertemu di sini. Air tawar ini biasa digunakan oleh wisatawan untuk membilas diri setelah berenang di pantainya.

Selain berenang, Anda juga bisa bermain voli pantai, menyelam, snorkeling atau bersantai di gazebo yang bisa Anda sewa dengan harga 50.000 Rupiah. Jika ingin menginap, di Pantai Amai sudah tersedia penginapan dengan gaya rumah panggung.

Pantai Amai berada di Distrik Depapre atau sekitar 2 jam perjalanan dari Jayapura. Perjalanan menuju pantai akan menguji adrenalin Anda karena medan yang naik turun dan berkelok, namun semuanya akan terbayar ketika sampai dan menyaksikan keindahan Pantai Amai. Untuk masuk ke tempat wisata ini, Anda diharuskan membayar sebesar 25.000 Rupiah yang sudah termasuk biaya parkir.

9. Pulau Rumberpon


Pulau Rumberpon berada di Teluk Wondama atau 5 jam perjalanan dengan kapal dari Manokwari. Pulau ini memiliki pantai yang disebut dengan Pantai Pasir Panjang karena memang garis pantainya sangat panjang mencapai 6 km.

Di tempat wisata ini, Anda bisa melakukan kegiatan andalan seperti menyelam, snorkeling, berenang dan memancing. Jika ingin pengalaman berbeda, cobalah mengunjungi hutan bakau yang ada di pesisir lain di pulau ini. Anda juga bisa ke padang alang-alang untuk melihat burung rusa di sini.

10. Tugu MacArthur


Tugu MacArthur merupakan tugu penghormatan bagi Jenderal Douglas MacArthur yang merupakan jenderal besar Amerika Serikat pada masa Perang Dunia II. Tugu ini berada di Ifar Gunung, Jayapura. Di sini, Anda bisa masuk ke museum, melihat foto-foto dan sejarah perjalanan militer Jenderal MacArthur. Tempat wisata di Papua ini menjadi saksi kejayaan jenderal besar yang membuat strategi beberapa perang besar. Berada di ketinggian 325 meter di atas laut, Anda bisa melihat Danau Sentani dan lapangan terbang Bandara Sentani dari sini.

Tugu MacArthur sendiri adalah sebuah tugu dengan tinggi 3 meter yang didominasi warna kuning dan hitam. Di tugu ini tertulis sejarah mengenai Jenderal Douglas MacArthur dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Sekilas tentang MacArthur, jenderal ini dikenal dengan ucapannya, ‘I came through and I shall return’. Ia mengatakan ini saat pangkalan militernya di Filipina dihancurkan oleh Jepang dan ia beserta pasukannya terpaksa mundur ke Australia. Setelah menyusun strategi perang, pada tahun 1944 ia mendarat di Teluk Hamadi, Jayapura, dan membangun markas di lokasi Tugu MacArthur berada saat ini. Sang Jenderal membuktikan ucapannya karena kemudian ia dan pasukannya berhasil menyingkirkan Jepang dan membalas kekalahan Amerika di Filipina dan di Pearl Harbour.

~ TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG ~
~ DI ~
~ SEJUTA LANGKAH KITA ~

Sabtu, 11 November 2017

Adat Dan Budaya Jawa Tengah

Sejuta Langkah Kita - Adat Dan Budaya Jawa Tengah - Jawa Tengah adalah Salah Satu Provinsi di Indonesia Tepatnya di Pulau Jawa Yang Banyak Terdapat Tempat wisata dan Kuliner yang sangat sangat Baik dan Bagus..pada sebelumnya kita sudah Mengetahui tempat wisata Yang wajib Kita Kunjungi di Jawa tengah ini dan Juga makanan Khas nya Yang nikmat tidak Kita Lupakan Untuk di cicipi Selanjutnya Kita akan mengetahui adat dan Budaya Jawa tengah Ya..Langsung saja Mimin kasi Tau ya apa Saja Adat dan Budaya Yang ada di Jawah tengah Ini..yukk...

1. Rumah Adat


Rumah adat Jawa Tengah dinamakan Padepokan. Padepokan Jawa Tengah merupakan bangunan induk istana Mangkunegara di Surakarta. Rumah penduduk dan keraton di Jawa Tengah umumnya terdiri dari 3 ruangan. Pendopo, tempat menerima tamu, upacara adat dan kesenian. Pringgitan untuk pagelaran wayang kulit. Dalem, tempat singgasana raja. Bagi rumah penduduk, "dalem" berarti ruangan untuk tempat tinggal.

2. Pakaian Adat


Pakaian adat untuk pria Jawa Tengah adalah penutup kepala yang disebut kuluk, berbaju jas sikepan, korset dan keris yang terselip di pinggang. Ia juga memakai kain batik dengan pola dan corak yang sama dengan wanitanya.
Sedangkan wanitanya memakai kebaya panjang dengan kain batik. Perhiasannya berupa subang, kalung, gelang, dan cincin. Sanggulnya disebut bokor mengkureb yang diisi dengan daun pandan wangi.

3. Tari-tarian Tradisional



*. Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung dan menawan.


*. Tari Bambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa). Sebuah pelambang penumpasan angkara murka.


*. Tari Enggat Enggot, diangkat dari tari tradisional Banyumas. Sesuai dengan ciri khas daerahnya tari ini menyuguhkan gerak lincah dan jenaka, selaras dengan dinamisnya irama musik calung yang mengiringinya.


*. Tari Kendalen, merupakan tari keprajuritan gagah dan berani.


4. Senjata Tradisional


Keris adalah senjata tradisional di daerah Jawa Tengah yang mendapat tempat penting dalam kehidupan masyarakatnya. Keris dapat menunjukkan kedudukan seorang dalam masyarakat. Senjata lainnya adalah pedang, tombak, dan perisai.

5. Suku : Suku dan marga yang terdapat didaerah Jawa Tengah adalah: Jawa, Samin, Karimun, Kangean, dan lain-lain.

6. Bahasa Daerah : Jawa

7. Lagu Daerah : Suwe ora Jamu, Gek Kepriye, Lir-ilir, Gundul Pacul, Gambang Suling, dan lain lain.

Adat Istiadat Jawa Tengah

Sebagian besar populasi Indonesia adalah suku Jawa karena mereka penduduknya banyak. Kalau kamu tahu, orang Jawa itu terkenal dengan pribadi yang ramah dan sopan. Nggak cuma kepribadiannya, mereka juga punya sejarah tradisi dan kebudayaan yang sangat memikat. Contohnya seperti tarian, makanan, music, bahkan sampai upacara adat.

Upacara adat merupakan sebuah ritual yang dilakukan secara bersama-sama yang masih memiliki keterkaitan etnis, suku, maupun kebudayaan. Di pulau Jawa ada beberapa upacara adat yang tergolong cukup unik dan harus dikenalkan pada genarasi muda agar warisan nenek moyang ini tetap lestari dan terjaga. Nih ada 8 upacara adat Jawa yang kamu harus tahu sebagai orang Jawa.

1. Selametan


Upacara adat Jawa sering disebut “selametan”. Upacara ini dilakukan secara turun temurun sebagai peringatan doa. Upacara ini dilakukan untuk mendoakan para leluhur agar diberinya ketentraman.

2.  Ruwatan


Upacara ruwatan adalah upacara adat Jawa yang dilakukan dengan tujuan untuk meruwat atau menyucikan seseorang dari segala kesialan, nasib buruk, dan memberikan keselamatan dalam menjalani hidup. Biasanya upacara ini dilakukan di dataran Tinggi Dieng. Anak-anak yang berambut gimbal dianggap sebagai keturunan buto atau raksasa harus dapat segera diruwat agar terbebas dari segala marabahaya.

3. Tradisi Nikahan


Dalam pernikahan adat Jawa ada yang dikenal juga upacara perkawinan yang sangat unik dan sakral. Banyak tahapan yang harus dilalui dalam upacara adat Jawa yang satu ini, mulai dari siraman, siraman, upacara ngerik, midodareni, srah-srahan atau peningsetan, nyantri, upacara panggih atau temu penganten, balangan suruh, ritual wiji dadi, ritual kacar kucur atau tampa kaya, ritual dhahar klimah atau dhahar kembul, upacara sungkeman dan lain sebagainya.

4. Tradisi Tedak Siten


Bayi yang di masukan kedalam sangkar ayam ini merupakan upacara adat Jawa yang digelar ketika mereka mulai belajar berjalan. Upacara ini dibeberapa wilayah lain juga dikenal dengan sebutan upacara turun tanah atau tedak siten. Tujuan dari diselenggarakannya upacara ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur orang tuanya atas kesehatan anaknya yang sudah mulai bisa menapaki alam sekitarnya.

5. Tingkeban


Upacara tingkeban (mitoni) adalah upacara adat Jawa yang dilakukan saat seorang wanita tengah hamil 7 bulan. Pada upacara ini, wanita tersebut akan dimandikan air kembang setaman diiringi panjatan doa dari sesepuh, agar kehamilannya selamat hingga proses persalinannya nanti.

6. Kebo-Keboan


Keboan Masyarakat Jawa yang mayoritas bekerja sebagai petani juga memiliki ritual upacara tersendiri. Kebo-keboan merupakan upacara adat Jawa yang dilakukan untuk menolak segala bala dan musibah pada tanaman yang mereka tanam, sehingga tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen yang memuaskan. Dalam upacara ini, 30 orang yang didandani menyerupai kerbau akan diarak keliling kampung. Mereka akan didandani dan berjalan seperti halnya kerbau yang lagi membajak sawah.

7.  Larung Sesaji


Upacara larung sesaji adalah upacara yang digelar orang Jawa yang hidup di pesisir pantai utara dan Selatan Jawa. Upacara ini digelar sebagai perwujudan rasa syukur atas hasil tangkapan ikan selama mereka melaut dan sebagai permohonan agar mereka selalu diberi keselamatan ketika dalam usaha. Berbagai bahan pangan dan hewan yang telah disembelih akan dilarung atau dihanyutkan ke laut setiap tanggal 1 Muharam dalam upacara adat Jawa yang satu ini.

~ TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG ~
~ DI ~
~ SEJUTA LANGKAH KITA ~

16 Makanan Khas Jawa Tengah

Tags
Sejuta Langkah Kita - 16 Makanan Khas Jawa Tengah - Makanan khas memang begitu menggoda untuk dicicipi kalau kita berkunjung ke suatu daerah. Kurang afdol kalau udah tiba di suatu tempat tapi nggak nyobain makanan khas yang ada disana. Apa kata dunia ntar, udah dateng ke tempat yang jauh tapi belum pernah ngrasain makanan di sana.

Nah, kali ini tempat yang mau kita kunjungi ada di Jawa Tengah nih. Biar kamu tau apa aja makanan khas di sana, simak yuk beberapa makanan khas yang ada di Jawa Tengah. Kalau udah tau, ntar cobain deh pas kamu dateng ke sana. Ngomong-ngomong soal Jawa Tengah, nggak cma Semarang aja lho. Jawa Tengah itu luas, jadi kita lihat aja yuk makanan yang jadi khas di sana.

1. Tempe Mendoan


Kalau makanan yang satu ini terkenalnya dari daerah Banyumas dan Purwokerto, itu lho yang bahasanya ngapak. Tempe Mendoan ini hampir sama kayak tempe goreng biasanya, diselimuti dengan tepung. Bedanya adalah nama mendoannya, mendoan sendiri artinya adalah memasak menggunakan minyak panas yang banyak dengan cepat sehingga tempenya nggak terlalu matang.

Sekarang tempe mendoang nggak cuma ada di daerah Banyumas dan Purwokerto saja lho. hampir di seluruh daerah Jawa Tengah ada makanan yang satu ini. Bahkan di sebagian besar angkringan yang menjual gorengan pasti ada tempe mendoan. Sampai-sampai, sekarang tempe yang digoreng tepung tapi sampai garing juga disebut mendoan.

2. Enting-Enting Gepuk


Tau makanan yang diiklanin di tv yang namanya ting-ting nggak? Bukan Ayu Ting-ting lho, tapi ting-ting. Nah, mungkin itu bentuk modern dari enting-enting gepuk. Cuma kalau saya sh lebih milih enting-enting gepuknya.

Enting-enting ini khasnya daerah Salatiga, Jawa Tengah. Bahan dasarnya adalah kacang tanah yang digepuk atau ditumbuk kemudian dipadatkan. Tapu sebelumnya udah dicampur sama gula jawa dulu biar semua menyatu menjadi satu (itulah Indonesia).

3. Nasi Gandul


Kalau kamu main ke Pati, jangan lupa cobain nasi gandul. Beda dengan nasi lainnya, nasi gandul ini adalah nasi uduk yang penyajiannya pakai daun pisang.

Beda kan? Tapi nggak cuma itu aja, rasa nasinya itu lho, lebih gurih dari pada nasi yang biasanya. Bahkan ada juga yang menambahkan daun pandan saat memasak nasi gandul ini, biar wanginya makin sedap dan tentu saja menggugah selera makan kita.

Nasi gandul ini paling enak kalau kita makannya langsung di kota Pati. Dengan kuah yang segar ditambah lauk berupa daging sapi yang sudah diolah tentu akan menjadi pelengkap yang makin membuat nasi gandul ini menjadi lebih lezat

4. Nasi Liwet


Lain tempat lain pula namanya, kalau tadi nasi gandul, sekarang nasi liwet. Makanan dari nasi ini asalnya dari kota Solo, bedanya sama nasi gandul mungkin penyajiannya sama bahan pekengkapnya. Nasi liwet ini disajikan dengan potongan ayam dan kadang pakai labu siam juga.

Masak nasi liwet ini hampir sama kayak bikin nasi uduk biasanya. Masak beras pakai santan dari kelapa yang sudah tua biar tambah gurih rasanya. Kalau kamu main ke Solo, nggak ada salahnya cobain makanan yang satu ini.

5. Rondo Royal


Nah, kalau makanan yang satu ini agak nyentrik namanya, rondo royal. Nggak tau juga kenapa dikasih nama rondo royal, padahal rondo itu artinya janda lho.

Kalau bukan dari Jawa Tengah biasanya asing kalau denger nama makanan ini. Padahal, makanan yang berasal dari daerah Jepara ini bahannya adalah tape singkong. Oalaaah, tape goreng to ternyata, hha, ya emang tape goreng nih.
Jadi, tape dimasukkan ke adonan tepung lalu digoreng, jadi deh rondo royal.

Buat kamu yang pengen nyicipin, dari pada jauh-jauh ke Jawa Tengah, bisa buat sendiri aja. Kalau nggak ya beli di tungkang gorengan, siapa tau ada tuh.

6. Soto Kudus


Kalau ke Kudus nggak lengkap rasanya kalau nggak nyicipin soto Kudus. Bedanya daru soto yang lain adalah penyajiannya pakai mangkok kecil. Selain itu, soto Kudus ada dua versi nih, yang pakai daging ayam atau daging kerbau.

Nah, kalau kamu mau cobain sensasi makan daging kerbau itu kayak apa, dateng aja ke Kudus. Cobain deh soto Kudus yang pakai daging kerbau, rasakan sensasinya.

7. Gethuk


Gethuk adalah makanan yang bahan dasarnya singkong. Sebenernya nggak cuma di Jawa Tengah aja sih, di Jogja pun juga ada gethuk. Tapi emang sih terkenalnya itu dari Jawa Tengah.

Gethuk ini warna aslinya adalah putih, tapi sekarang sudah ada bermacam warna biar lebih menarik. Selain itu ada juga gethuk goreng lho, jadi gethuk yang digoreng, tentu saja rasanya nggak kalah sama gethuk biasa.

8. Wajik


Wajik terbuat dari beras ketan yang dimasak dengan menggunakan gula jawa. Biasanya sih rasanya manis karena memakai gula jawa itu. Warna wajik yang pakai gula jawa tentu saja coklat.

Tapi sekarang banyak wajik yang warnanya bermacam-macam, ada hijau, pink, merah dan warna lainnya. Nah, kalau yang warna-warni pemanisnya bukan menggunakan gula jawa, tapi gula pasir.

9. Dawet Ireng


Kalau kamu sedang mengunjungi Purworejo dan berasa kehausan, coba deh cari dawet ireng yang ada di sana. Dawet ireng ini beda sama dawet biasanya yang berwarna hijau lho. Seperti namanya, daweti ireng ini warnanya ireng atau hitam.

Warna hitam yang ada di dawet ini didapat dari bahan alami yaitu dari abu jerami. Abu jerami digunakan dalam pembuatan cendol dawet ireng.

Kalau soal rasa, kamu boleh deh bandingin sama dawet pada umumnya. Rasa dawet ireng ini tuh menyegarkan. Apalagi minumnya pakai es di saat siang hari yang panas, udah gitu gulanya pakai gula jawa asli lagi.

10. Mangut Beong


Kalau makanan yang satu ini adanya di Kota Magelang, jadi sempatin deh berkunjung ke kota ini. Kota yang letaknya nggak jauh dari Jogja lho, tempat di mana Candi Borobudur berada.

Di Magelang, Jawa Tengah, kamu bisa mencicipi mangut beong, mangut yang terbuat dari ikan beong. Apa itu ikan beong? Ikan beong kalau dilihat sekilas mirip ikan lele, tapi sebenarnya bukan lele.

Ikan beong merupakan ikan khas yang ada di Sungai Progo, memiliki rasa yang lezat dengan dagingnya yang tidak begitu lembut dan tidak mudah hancur.

11. Brekecek


Pernah denger nama makanan brekecek nggak? Ini merupakan makanan khas dari Jawa Tengah, tepatnya dari daerah Cilacap. Walaupun namanya kedengaran aneh, tapi kalau udah nyicipin, mungkin kamu bakal ketagihan, atau paling nggak, lidahmu bakal dibikin bergoyang.

Brekecek adalah makanan khas berbahan dasar ikan jahan atau ikan pathak. Tapi ada juga yang yang menggunakan bahan dari kepala ikan laut atau hewan bernama basur atau menthok.

Nama brekecek sebenernya terdiri dari dua kata, yaitu brek dan kecek. Brek memiliki arti dijatuhkan atau diletakkan, sedangkan kecek artinya dikecek atau dicampur dengan bumbu.

12. Nasi Grombyang


Nasi grombyang juga merupakan salah satu makanan khas Jawa Tengah, tepatnya berasal dari daerah Pemalang. Penamaan makanan yang satu ini berasal dari cara penyajiannya, yaitu kuahnya lebih banyak dari pada isi, sehingga kelihatan bergoyang, atau grombyang-grombyang.

Kuliner khas ini terbuat dari daging kerbau, nasi, dan kuah. Penyajiannya menggunakan mangkuk kecil dan dilengkapi juga dengan sate kerbau.

Kalau kamu mau mencari penjual nasi grombyang ini, ciri khasnya lho. Biasanya, penjaja nasi grombyang menggunakan kuali berukuran besar dengan tempat nasi yang ditutup menggunakan kain merah. Selain itu, biasanya penerangan di warungnya akan menggunakan lampu teplok yang remang-remang.

13. Getuk Goreng


Kalau biasanya getuk itu nggak digoreng, yang satu ini pakai digoreng. Getuk goreng merupakan makanan khas Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah.

Rasa dari getuk goreng ini manis-manis gurih. Bahan untuk membuat kudapan ini adalah singkong dan rasa manisnya dari gula Jawa atau gula merah.

Konon, getuk goreng ini pertama kali ditemukan tidak sengaja pada tahun 1918 oleh Sanpirngad, penjual nasi keliling di daerah Sokaraja. Selain nasi, dia juga menjual getuk, tetapi getuk yang dijajakannya tidak laku.

Akhirnya, Sanpirngad ini memutar otak agar getuk yang dia jual tidak mubazir dan masih bisa dikonsumsi lagi. Getuk yang tidak laku tadi akhirnya digoreng agar besoknya bisa dijual lagi. Ternyata, getuk goreng malah diminati oleh masyarakat.

14. Jenang Kudus


Apakah kamu tahu dodol Garut? Kalau kamu tahu, jenang Kudus ini mirip sama dodol Garut, tapi dari Kudus, Jawa Tengah. Jenang ini biasa dijadikan oleh-oleh khas jika bepergian ke Kudus.

Jenang Kudus biasanya dijual dalam bentuk potongan memanjang dan dibungkus menggunakan plastik bening. Kamu bisa membeli dalam kiloan atau yang sudah dimasukkan ke dalam kotak.

Rasa dari jenang Kudus ini adalah manis dan teksturnya legit. Kelezatan rasa dari jenang ini bukan hanya menjadi kesukaan masyarakat Indonesia saja lho. Bahkan, jenang ini sudah sampai ke Malaysia, Brunei, Singapura, Arab Saudi, dan Hongkong.

15. Mie Ongklok


Kalau kamu jalan-jalan ke daerah Wonosobo, Jawa Tengah, jangan lupa untuk mencicipi mie ongklok. Kuliner mie ini merupakan mie rebus yang diracik bersama dengan kol dan potongan daun kucai. Kuah pada mie ini menggunakan kanji, jadi akan lebih kental dari pada kuah mie biasanya.

Untuk menikmati mie ongklok, kamu bisa memilih sate sapi, tempe kemul, atau keripik tahu sebagai pendampingnya,

Mie ini dinamai mie ongklok karena menggunakan ongklok yaitu semacam keranjang kecil yang terbuat dari anyaman bambu. Ongklok ini dipakai untuk membantu dalam merebus mie ke dalam kuahnya. Kalau penasaran, kamu bisa mencobanya langsung di Wonosobo, sambil berwisata ke Dieng tentunya.

16. Garang Asem


Garang asem merupakan salah satu makanan khas di daerah Jawa Tengah, seperti Semarang, Kudus, Demak, Pekalongan, dan Pati.

Makanan yang satu ini merupakan olahan berbahan dasar ayam yang dimasak bersama santan menggunakan daun pisang sebagai pembungkusnya. Rasa dari garang asem ini asam dan juga pedas, pasti sangat menggugah kamu untuk melahapnya.

Garang asem biasa dimakan bersama dengan nasi dan juga lauk pendamping lainnya. Kamu bisa memilih lauk seperti tempe goreng, ayam asam manis, dan juga perkedel.

Nah, itu dia beberapa makanan khas Jawa Tengah yang bisa kamu cicipin kalau lagi mampir ke sana. Tapi kalau kamu pergi ke Jawa Barat, tentu saja beda lagi tuh makanan khas nya. Jadi kalau pergi ke manapun, jangan lupa cicipin makanan khas di sana ya.

~ TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG ~
~ DI ~
~ SEJUTA LANGKAH KITA ~